Sejak tahun 1900, nama Indonesia menjadi lebih umum
pada lingkungan akademik di luar Belanda, dan golongan nasionalis
Indonesia menggunakan nya untuk ekspresi
politik.[7]
Adolf Bastian dari Universitas Berlin
memasyarakat kan nama ini melalui buku Indonesien oder die
Inseln des Malayischen Archipels, 1884-1894. Pelajar Indonesia
pertama yang menggunakan nya ialah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar
Dewantara), yaitu ketika ia mendirikan kantor berita di Belanda
yang bernama Indonesisch Pers Bureau pada tahun
1913.[10]
02. Sejarah
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Indonesia
Lihat pula: Sejarah Nusantara
Peninggalan fosil-fosil Homo erectus, yang oleh antropolog juga dijuluki "Manusia Jawa", menimbulkan dugaan bahwa
kepulauan Indonesia telah mulai berpenghuni pada antara dua juta
sampai 500.000 tahun yang
lalu.[13]
Bangsa
Austronesia, yang membentuk mayoritas penduduk pada saat ini,
bermigrasi ke Asia Tenggara dari Taiwan.
Mereka tiba di sekitar 2000 SM, dan menyebabkan bangsa Melanesia yang telah ada lebih dahulu di
sana terdesak ke wilayah-wilayah yang jauh di timur
kepulauan.[14]
Kondisi tempat yang ideal
bagi pertanian, dan penguasaan atas cara bercocok tanam padi setidaknya sejak abad ke-8
SM,[15] menyebabkan banyak perkampungan,
kota, dan kerajaan-kerajaan kecil tumbuh berkembang dengan baik
pada abad pertama masehi.
Selain itu, Indonesia yang terletak di
jalur perdagangan laut internasional dan antar pulau, telah menjadi
jalur pelayaran antara India dan Cina selama beberapa
abad.[16]
Sejarah Indonesia selanjutnya
mengalami banyak sekali pengaruh dari kegiatan perdagangan
tersebut.[17]